December 7, 2015

December 07, 2015 - No comments

Hatiku Tertambat di Negerimu

                   Bermimpi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua orang, terutama mahasiswa. Bergitu banyak alasan yang dapat dijadikan sebagai alibi agar mimpi itu bisa muncul. Mimpi merupakan sebuah jembatan penghubung. Mimpi juga dapat dikatakan sebagai batu loncatan. Sebagai jembatan pengubung ataupun sebagai batu loncatan, mimpi memiliki arti yang cukup mendalam. Mimpi bisa dijadikan sebagai alat untuk merealisasikan peta mimpi. Lebih tepatnya mimpi adalah dorongan mindset personal terhadap segala sesuatu yang telah dipetakan di dalam mimpinya sebagai cita-cita yang dapat direalisasikan. Pepatah mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi berawal dari sebuah mimpi. Bukan hanya sekedar mimpi biasa, tapi mimpi-mimpi besar yang tentunya akan membawa perubahan yang signifikan bagi sang pemimpi. Jadi jangan salahkan seseorang yang senang sekali bermimpi. Mungkin saja mimpi-mimpi  mereka merupakan tujuan hidup yang harus mereka tempuh. Alasan bagi mereka untuk tetap survive dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

            Mimpi luar biasa bukan hanya sekedar mimpi bagaikan kertas putih tanpa ada goresan tinta diatasnya. Jadi mimpi yang seharusnya diciptakan adalah sebuah mimpi yang akan mendorong perubahan atau progres yang luar biasa di dalam diri. Mimpi yang akan menjadi sebuah cita-cita bahkan tujuan hidup yang harus di tempuh. Mimpi yang menjadi tujuan hidup maka dibutuhkan usaha dan pengorbanan yang besar dari sang pemimpi. Pada kenyataannya, mimpi atau lebih tepatnya dapat diartikan sebagai impian adalah sesuatu yang mewarnai hidup seseorang. Tanpa adanya mimpi, tidak ada semangat, tantangan, tujuan hidup, dan harapan bagi diri individu tersebut. Impian yang berasal dari mimpi bukanlah sesuatu yang dapat dihentikan atau disalahkan. Setiap manusia bebas untuk bermimpi dan memiliki impiannya masing-masing.  
            Terdapat banyak sekali impian yang ada di dunia ini. Impian memang tidak dapat kita kalkulasi. Tetapi bila satu orang saja di asumsikan memiliki sepuluh impian, maka bila dikalikan dengan total jumlah penduduk di seluruh dunia akan terdapat milyaran impian yang seharusnya dapat direalisasikan oleh masing-masing individu. Tidak dapat dikalkulasi disini mengandung pengertian bahwa impian tersebut sering sekali berubah-ubah. Bahkan bisa semakin bertambah banyak atau justru malah berkurang. Terkadang impian yang diciptakan tersebut dipengaruhi oleh kondisi tertentu, baik itu kondisi pribadi ataupun kondisi lingkungan sekitar sang pemimpi. Berbicara masalah impian, banyak sekali orang yang belum menyadari bahwa impian tersebut adalah sesuatu yang wajib diperjuangkan. Impian hanya sekedar impian tanpa adanya tindak lanjut dari impian tersebut. Impian hanya ada di dalam pikiran tanpa realisasi nyata dalam kehidupan. Hanya sebuah angan-angan belaka yang terus-menerus singgah di pikiran masing-masing individu.  
Impian menjadi penting karena berperan sebagai sebagai reinforcement. Impian juga erat hubungannya dengan kehidupan mahasiswa. Reinforcement dan mahasiswa adalah satu kesatuan yang tidak boleh terpisahkan. Mahasiswa seharusnya memiliki impian-impian yang luar biasa, sehingga mahasiswa mampu menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa dan negaranya. Impian tersebut merupakan suatu reinforcement untuk mendorong mereka terus maju dan mewujudkan impian-impian yang telah mereka targetkan. Mahasiswa dengan reinforcement yang kuat sudah barang tentu akan terlihat secara gamblang dari progres yang terjadi dalam diri mereka. Mahasiswa-mahasiswa seperti itulah yang dicari dan didambakan oleh bangsa dan negaranya sebagai generasi penerus bangsa. Mahasiswa harus mampu mencipatakan impian yang berkualitas tinggi. Mereka memiliki kesempatan yang luas untuk menciptakannya. Bukan hanya sekedar menciptakan saja, tetapi mewujudkan secara riil.
Berbicara mengenai impian para mahasiswa, impian yang satu ini sudah pasti menjadi target utama bagi mereka. Melanjutkan study ke luar negeri menjadi impian hampir semua mahasiswa di Indonesia. Bagi mereka, melanjutkan study ke luar negeri merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan. Bukan menjadi suatu rahasia, bahwa pendidikan di luar negeri memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia. Selain itu, sarana dan prasarana yang disediakan di sana juga jauh lebih lengkap dibandingkan dengan di negara sendiri. Negara-negara yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi menjadi incaran bagi para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di sana. Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia, Belanda, dan masih banyak lagi. Bukanlah suatu hal sulit untuk menemukan negara-negara dengan kualitas pendidikan yang tinggi, apalagi untuk negara-negara yang merupakan negara yang telah maju. Selain itu, negara-negara tersebut juga menyediakan berbagai universitas dengan kualitas terbaik pula. Sehingga para peminat untuk melanjutkan pendidikan disana memliki kesempatan yang luas untuk memilih dan memilah di negara mana dan di universitas mana mereka akan melanjutkan pendidikannya.
Negara-negara dengan kualitas pendidikan terbaik merupakan sebuah negara impian yang tiada duanya. Negara dengan destiny yang luar biasa banyak dan mempunyai berbagai sumber ilmu yang melimpah merupakan sebuah ladang besar bagi mereka yang haus akan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Bukan hanya karena maju di bidang pendidikannya saja, tetapi negara-negara tersebut juga maju di bidang teknologi. Bahkan menjadi trendsetter atau kiblat bagi negara-negara yang lain, terutama bagi negara-negara berkembang. Tidak dapat terelakkan lagi bahwa pengaruh yang diberikan oleh negara-negara maju tersebut memiliki dampak yang luar biasa bagi negara lain yang mengikutinya. Daya tarik dari negara-negara tersebut tidak berhenti sampai disitu saja. Kebudayaan merupakan daya tarik yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah negara tertentu. Banyak sekali mahasiswa dari Indonesia yang memiliki keinginan atau bahkan yang sudah berada di sana, pada awalnya bukan hanya sekedar untuk berkuliah di sana tetapi untuk mempelajari budaya yang ada di sana. Setiap negara pasti memiliki keunikan budaya tersendiri dan hal itu menjadi ciri khas atau karakteristik dari negara tersebut. Alasan lain yaitu karena sebagian dari mahasiswa Indonesia memiliki ketertarikan tersendiri dengan salah satu dari negara-negara tersebut, misalnya karena mereka sangat mengagumi negara tersebut atau cita-cita mereka yang ingin merasakan pengalaman tinggal di luar negeri. Sehingga, para pelajar atau mahasiswa yang ada di sana, tidak hanya mendapatkan ilmu saja tetapi juga mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari negara tersebut. Hal itulah yang membuat sebagian besar para pelajar dari Indonesia sangat berhasrat untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Negara-negara tersebut benar-benar telah membuat terlena para pelajar Indonesia. Negara impian dengan berjuta pesona pendidikan yang tiada pernah surut bahkan terus menerus mengalami kemajuan yang luar biasa. Keadaan tersebut secara tidak langsung telah membawa perubahan yang signifikan bagi para pelajar atau mahasiswa Indonesia. Perubahan mind set dan juga impian mereka menjadi lebih terarah. Negara tersebut juga telah memberikan perubahan terhadap sikap dari para pelajar Indonesia. Kesadaran akan masih kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia membuat para pelajar Indonesia untuk terus belomba-lomba memajukan pendidikan negara tercinta. Salah satu usaha mereka adalah dengan menimba ilmu di negara-negara tersebut. Sehingga, ketika mereka sudah menamatkan pendidikannya di sana, mereka akan kembali ke Indonesia dan menerapkan segala ilmu yang di dapat dari sana untuk kepentingan pendidikan di Indonesia. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah impian tersebut seharusnya segera di realisasikan, tidak hanya menjadi omong kosong belaka.
Melanjutkan pendidikan di luar negeri merupakan impian yang besar dan menjadi impian dari semua orang. Sehingga kondisi tersebut akan menyebabkan banyak sekali pesaing dalam memperebutkan salah satu kursi di universitas yang mejadi tujuan utama. Semakin banyak pesaing, maka semakin tinggi pula kualitas dari universitas yang menjadi tujuan tersebut. Dengan demikian, diperlukan usaha yang semakin keras pula dari para pelajar di Indonesia. Ada kalanya, para mahasiswa yang menginginkan melanjutkan pendidikan di luar negeri terkadang terlena dengan impian yang telah mereka targetkan. Kondisi tersebut semakin memperkecil kesempatan mereka untuk dapat lolos seleksi. Pertanyaan mendasar sebenarnya terletak dalam diri masing-masing mahasiswa. Apakah mereka telah memiliki kemampuan dan bekal yang cukup untuk melanjutkan pendidikan di sana atau tidak. Apabila impian tersebut tidak dibarengi dengan kemampuan serta usaha yang benar-benar serius dan nyata dari mahasiswa, maka impian tersebut hanya menjadi sebuah kepalsuan.
Usaha adalah salah salah satu kunci untuk dapat merealisasikan impian tersebut. Perlu adanya persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, baik dari segi kemampuan maupun finansial. Terdapat hal lain yang sebenarnya sangat penting tetapi sering sekali dilupakan oleh para pelajar atau mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Salah satunya adalah dalam penentuan minat. Hanya mengatakan ingin melanjutkan kuliah di luar negeri belum bisa dikatakan memiliki minat yang sebenarnya. Tetapi seharusnya menentukan minat secara lebih jelas. Misalnya melanjutkan pendidikan S2 di Department of Architecture, University of Cambridge, UK atau di bidang lain yang lebih spesifik. Tujuan dari spesifikasi ini akan mempermudah dalam pemenuhan persyaratan dan pengajuan aplikasi saat pendaftaran. Jadi lebih spesifik itu lebih baik. Selain itu, pendidikan yang ingin ditempuh di luar negeri merupakan pendidikan dengan beasiswa atau dengan biaya pribadi. Jika dengan biaya pribadi maka prosesnya tidak akan sesulit apabila ingin melanjutkan pendidikan dengan beasiswa. Karena selain harus memenuhi persyaratan dari universitas yang dituju, kelolosan dalam seleksi beasiswa merupakan hal yang pertama harus diperhitungkan.
Ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, tentu saja telah melakukan pemikiran dan pertimbangan secara matang. Perhitungan dan pertimbangan tersebut terwujud dalam persiapan untuk melanjutkan pendidikan di sana. Banyak sekali yang perlu dipersiapkan oleh para mahasiswa atau pelajar Indonesia. Persiapan ini merupakan hal yang sangat vital, karena tanpa adanya persiapan yang matang dari masing-masing individu akan membuat mereka terancam gagal dalam mewujudkan impian mereka tersebut. Persiapan pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan konsultasi dengan perwakilan lembaga pendidikan asing yang ingin dituju. Dengan melakukan konsultasi ini, akan diperoleh data berupa persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan atau dipenuhi oleh mahasiswa. Setelah syarat-syarat sudah di dapat, maka sebaiknya segera melengkapi dari persyaratan tersebut. Persiapan selanjutnya adalah memahami universitas yang dituju. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimanakah sistem pembelajaran yang ada di universitas tersebut. Selain itu, untuk mengetahui silabus atau mata kuliah apa saja yang akan dpelajari dari jurusan yang dipilih dari universitas tersebut.
Persiapan selanjutnya adalah pengurusan izin tempat tinggal di luar negeri. Tempat tinggal merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan. Karena tempat tinggal tersebut akan digunakan sebagai tempat untuk belajar dan juga beristirahat. Sehingga harus pintar-pintar dan hati-hati dalam memilih tempat tinggal. Berbeda negara, berbeda pula kebudayaannya. Perbedaan kebudayaan inilah yang sering kali menjadi kendala. Kebudayaan timur jauh berbeda dengan kebudayaan barat, sehingga para pelajar atau mahasiswa diharapkan mempunyai filter dalam diri mereka. Bukan hanya budaya saja, tetapi kondisi iklim yang cukup ekstrim dapat membuat kesehatan tubuh mengalami gangguan. Apabila di Indonesia hanya ada dua musim, maka di negara-negara Amerika dan Eropa yang menjadi tempat tujuan memiliki empat musim yang cukup ekstrim. Apabila persiapan untuk menghadapi ke-empat musim tersebut tidak maksimal, maka akan mengganggu dari proses pembelajarannya sendiri. Hal yang tidak kalah penting adalah masalah manajemen keuangan. Apabila mendapatkan pendidikan dengan jalur beasiswa, maka terkadang tidak perlu pusing dalam mengatur pengeluaran dan pemasukan. Beda halnya dengan pendidikan dengan biaya pribadi. Manajemen pemasukan dan pengeluaran harus diperhitungkan secara teliti. Bila perlu, melakukan kerja part time di sana. Persiapan terakhir adalah meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Dengan kemampuan berbahasa asing yang baik, maka proses komunikasi dan pembejaran akan berlangsung secara lancar tanpa ada kendala sama sekali.
 Tidak mudah untuk mewujudkan sebuah impian. Apalagi impian tersebut merupakan sebuah impian besar dan memiliki tantangan yang besar pula. Kesiapan mental dan fisik harus selalu menjadi prioritas. Apabila telah membulatkan niat untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, maka segala cara pasti akan ditempuh untuk mewujudkannya. Sebesar apapun hambatan dan rintangannya, pasti akan ditempuh dan dilewati. Pepatah mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, hal itu membuktikan bahwa tidak peduli seberapa jauh dan seberapa banyak tantangan yang menghadang, demi mewujudkan cita-cita di negara impian maka segala cara dan usaha pasti akan dijalani. Hasil tidak akan pernah menyalahi dari usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Niat yang lurus dan tujuan yang tepat maka akan membawa suatu keberhasilan dalam diri dan mempertemukan dengan negara yang selama ini menjadi impian, yaitu negeri impian sang pemimpi.




0 comments:

Post a Comment