E-Learning Berbasis MOODLE
E-Learning Berbasis MOODLE
Kemajuan teknologi
menuntut proses pembelajaran lebih bersifat efektif dan efisien, terutama dalam
proses perkuliahan. Proses pembelajaran tatap muka secara langsung antara dosen
dan mahasiswa terhitung masih kurang. Hal ini bisa terjadi karena beberapa
alasan antara lain kesibukan dosen di luar perkuliahan. Selain itu perlu adanya
sebuah perantara yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar dapat mendapatkan
materi perkuliahan dengan mudah dari dosen. Sehingga proses pembelajaran tetap
dapat berlangsung. Perlu adanya solusi untuk perbaikan. Salah satunya adalah
dengan menggunakan sistem pembelajaran E-Learning
berbasis MOODLE. MOODLE merupakan salah satu dari LMS open source yang merupakan software
yang diproduksi untuk kegiatan belajar mengajar yang ditemukan oleh Martin
Dougiamas (www.ilmukomputer.com). Dalam MOODLE terdapat berbagai aktivitas yang
dapat dilakukan antara lain assignment,
attendance register, chats, choices, database activity, external tool,
feedback, forums, glossary, lesson, quiz, dan sebagainya.
Pengembangan
sistem pembelajaran dengan menggunakan MOODLE ini bukanlah suatu hal yang sulit
untuk dilakukan. Beberapa persiapan yang dibutuhkan dalan proses E-Learning ini adalah MOODLE dan XAMPP.
Selanjutnya agar sistem pembelajaran E-Learning
berbasis MOODLE ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu diadakannya
sosialisasi yang menyeluruh kepada seluruh staff pengajar dan juga mahasiswa.
Selain itu juga perlu adanya peningkatan kualitas SDM dosen dan mahasiswa
melalui pelatihan tentang penggunaan internet dan pengoperasian website E-Learning berbasis MOODLE. Tidak lupa
juga pengadaan bahan ajar digital yang bisa di upload di internet. Sarana dan prasarana yaitu komputer yang
mendukung dan terkoneksi dengan internet serta koordinator yang menangani E-Learning tersebut.
Apabila
dilihat dari perspektif sosiologi, maka penerapan E-Learning berbasis MOODLE ini berlandaskan pada teori
konstruktivisme sosial dari Vygotsky yang dimana menekankan kepada pentingnya
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam
proses belajar mengajar atau yang biasa disebut dengan knowledge based constructivism (Aqib, 2014). Secara kualitas, E-Learning
berbasis MOODLE ini dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di
berbagai instansi pendidikan karena MOODLE merupkan LMS open source dan free, memiliki
ukuran kecil namun kemampuan yang besar, mempunyai komunitas yang besar dan
saling berbagi, dan dilandasi oleh educational
philosophy karena MOODLE tidak dibangun oleh seorang computer scientist murni tetapi berdasarkan kepada pengalaman dan
latar belakang pendidikan dalam bidang ilmu pendidikan. MOODLE memiliki
tampilan yang sederhana sehingga nyaman digunakan oleh pengguna. Dengan menu
dan fasilitas yang ada di dalam website ini,
maka dapat dinilai bahwa website ini
sudah interaktif. Sedangkan untuk hal pengoperasiannya, website ini tergolong mudah untuk digunakan.
Andri, M. (2008). Konsep Dasar E-Learning dengan MOODLE.
Diunduh dari http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/06/adri-01-moodle-konsep-dasar-e-learning-dengan-moodle.pdf, pada tanggal 14 Juni 2015.
Aqib, Z. (2014). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif).
Bandung: Yrama Widya.
1 comments:
Bagus artikelnya, sedikit koreksi bahwa ketika memilih LMS moodle untuk dijadikan E-Learning, perhatikan juga server yang dimiliki oleh sekolahan. Jangan sampai keberadaan Moodle ini malah menghambat sirkulasi koneksi yang ada di sekolahan, mengingat akses bandwith moodle yanh begitu besar.
Post a Comment