January 21, 2018

Sandal Jepit

Akhirnya aku mampu mengistirahatkan sepatuku ini. Iya. Sepatu wedges dengan tali hitam ini telah seharian menemaniku. But today, it’s not my lucky day. Mata ku menjelajahi seluruh ruangan mencari sebuah kursi kosong. Ku rasa kursi warna merah yang berada paling ujung itu beruntung akhirnya aku pilih *hehe. Di hadapanku sudah ada tiga perempuan yang sedang berbincang lirih seraya tidak ingin mengganggu orang-orang di sekitar yang sedang terbuai dengan buku-buku mereka.
Tepat sekali. Hari ini ku ajak diriku untuk menikmati buku-buku yang ada di Perpustakaan Daerah di Semarang. You know, it’s my first time to visit in here. Alone without anyone with me. But sometimes I like hang out with my own self. Just to see how brave and crazy I am. Bepergian seorang diri selalu membuatku tertantang. Kegiatan ini justru menciptakan kejadian-kejadian konyol dari diriku sendiri. Dari yang tidak tahu bagaimana cara mencari buku di sini, bagaimana cara meminjam, hingga wajah kebingungan ketika baru pertama kali masuk Perpusda Semarang. Tahu tempatnya saja tidak, lalu aku harus bagaimana?
Ku gerakkan kaki-kaki ku yang sudah tak mampu untuk melangkah, apalagi tali sepatu usangku ini tiba-tiba saja melepaskan diri dari alasnya. Keraguan untuk melangkah lagi muncul ketika melihat anak-anak tangga yang seolah menertawaiku.Tak kehabisan akal, aku mengambil peniti yang ku pasang di hijabku dan kemudian aku pasang di sepatuku untuk menyatukan alas dan talinya. Malu? Iya. Tapi, ah bodo amat.
Satu demi satu anak tangga aku lalui, dan akhirnya sampailah aku di lantai dua Perpusda Semarang. Ku letakkan tas ku di dalam loker dan ku ambil buku catatanku serta sebuah ballpoin yang sengaja aku persiapkan sebelum keberangkatanku.
Entah kesialan apa yang menimpaku hari ini. Seketika pandanganku kabur dan kepalaku terasa pening. Ku urungkan niatku untuk menjelajahi rak demi rak buku yang ada di sini. Hingga sampailah aku di meja ini. Andai saja kamu tahu, sebelum ku ajak diri ini menjelajahi Perpusda, ku sempatkan untuk mampir di Gramedia Pandanaran. Tak lain dan tak bukan untuk membeli sebuah buku berjudul KALA.
Ku pandangi beberapa buku yang ada di depanku. Ku baca-baca sembari menunggu rasa pening di kepalaku mereda. Hampir tiga puluh menit aku duduk di kursi ini, namun tidak ada perubahan. Justru tubuhku menjadi kian lemas. Mungkin karena aku kelaparan, pantaslah karena waktu telah menunjukkan pukul tiga sore. Apalagi aku juga belum makan siang.
Ku akhiri petualanganku hari ini di Perpusda Semarang.
Don’t worry, I’ll be back tomorrow”.
Kataku dalam hati sembari menaruh buku-buku yang sempat ku baca tadi di tempat barisan buku yang masih tertata rapi.
Di sepanjang perjalanan pulang, aku berkutat dengan pikiran-pikiran ku yang sedari tadi tidak henti-hentinya menari di dalam otakku. Diri ini mencoba mengevaluasi apa yang telah terjadi sepanjang hari ini.
Mungkin, lain waktu ajaklah salah satu atau salah dua kawan untuk menemanimu ke tempat-tempat asing bagimu. Bolehlah kawanmu itu mengabadikan kekonyolan akan dirimu. Dan mungkin sandal jepit lebih cocok untukmu.
Aku pun menertawai diriku sendiri.



January 17th, 2017 

0 comments:

Post a Comment